arti perkata surat an nahl ayat 125

QS16:114 Quran Surat An Nahl Ayat 114 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. An Nahl dalam
BacaAl-Quran Online Surat An-Nahl - النحل Ayat 125 dengan Terjemahan, Tanda Waqaf & Tafsir Ayat Lengkap 📖 . Baca Al Quran Lebih Mudah di Tokopedia Salam. Surah An-Nahl. Tokopedia Salam. Quran. An-Nahl. Ayat 125. Sebelumnya. An
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ Arab-Latin Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīnArtinya Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. An-Nahl 124 ✵ An-Nahl 126 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Mengenai Surat An-Nahl Ayat 125 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 125 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap makna surat An-Nahl ayat 125, antara lain seperti termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSerulah wahai rasul oleh mu dan orang-orang yang mengikutimu kepada agama tuhanmu dan jalanNya yang lurus dengan cara bijakasana yang telah Allah wahyukan kepadamu di dalam al-qur’an dan -sunnah. Dan bicaralah kepada manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasihati mereka dengan baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan mereka dari keburukan. Dan debatlah mereka dengan cara perdebatan yang terbaik, dengan halus dan lemah lembut. sebab tidak ada kewajiban atas dirimu selain menyampaikan, Dan sungguh engkau telah menyampaikan, adapun hidayah bagi mereka terserah kepada Allah semata. Dia lebih tahu siapa saja yang sesat dari jalanNya dan Dia lebih tahu orang-orang yang akan mendapatkan hidayah.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram125. Ajaklah -wahai Rasul- kepada agama Islam, kamu dan orang-orang beriman yang mengikutimu dengan cara yang sesuai dengan keadaan objek dakwah, pemahaman dan ketundukannya, melalui nasihat yang mengandung motivasi dan peringatan, debatlah mereka dengan cara yang lebih baik dari sisi perkataan, pemikiran dan pengkondisian. Kamu tidak bertugas memberi manusia hidayah, akan tetapi tugasmu hanya menyampaikan kepada mereka. Sesungguhnya Rabbmu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari agama Islam dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapatkan petunjuk, karena itu jangan sia-siakan dirimu dengan kesedihan mendalam atas mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah125. Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk menyuruh jin dan manusia menuju agama Islam dengan cara yang penuh kebijaksanaan sebagaimana yang telah Allah wahyukan kepadanya, dan memberi mereka pelajaran yang bermanfaat dengan penuh kelembutan, serta mendebat orang-orang yang menyelisihinya dengan cara yang baik dan dengan dalil-dalil yang kuat. Sungguh Allah Maha Mengetahui hamba-Nya yang ingin menuju jalan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah125. ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu Jalan Allah yakni agama Islam. بِالْحِكْمَةِdengan hikmah Yakni dengan ucapan yang benar dan mengandung hikmah. Pendapat lain mengatakan, yakni dengan bukti-bukti yang menimbulkan keyakinan. وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ dan pelajaran yang baik Yakni ucapan yang baik dan indah bagi pendengarnya yang meresap ke dalam hati sehingga dapat meyakinkannya dan menjadikannya mau untuk mengamalkannya. وَجٰدِلْهُم بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ dan bantahlah mereka dengan cara yang baik Yakni dengan cara terbaik dalam berdebat. إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa petunjuk dan hidayah bukan urusan Nabi namun urusan Allah semata. وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَdan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk Yakni orang-orang yang mencari kebenaran kemudian menerimanya tanpa keras kepala.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . { ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ } "Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu" maka hendaklah bagi setiap Da'i merasa dalam dirinya bahwa ia sedang menyerukan kepada jalan Allah, bukan karena kewajiban kekuasaan, atau mengindahkan kata-kata, atau menarik perhatian orang lain; karena semua ini tujuannya salah, melainkan { إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ } "Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus". 2 . Ayat ini menunjukkan bahwa tidak semestinya penisbatan "al-Amri bil ma'ruf" dengan penisbatan yang muthlaq, kecuali kepada orang yang mengumpulkan semuanya antara ilmu dan hikmah dan sabar diatas kekejian orang-orang, karena untuk menegakkan "al-Amru bil ma'ruf" harus siap dengan kekejian mereka, karena sudah menjadi tabi'at mereka akan melawan siapa saja yang menghalangi misi hawa nafsu mereka yang keji itu.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah125. Wahai Nabi, serulah manusia menuju agama Allah yang benar, yaitu Islam dengan perkataan yang penuh hikmah yang menjelaskan tentang kebenaran, yaitu dengan dalil nyata dan tidak samar, dengan pelajaran yang bermanfaat serta ucapan yang baik dan lemah lembut tanpa menyakiti. Dan bebicaralah atau bercakap-cakaplah kamu dengan mereka menggunakan cara percakapan paling baik berupa keramahan dan kelembutan, dan ucapan yang penuh kedamaian. Sesungguhnya Tuhanmu itu lebih tahu tentang orang yang menyimpang dari jalan keimanan. Dia juga lebih tahu tentang orang yang mendapat petunjuk, lebih tahu tentang kebenaran, serta menghendaki dakwah dan risalahmuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSerulah manusia ke jalan Tuhanmu} agama Islam {dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang paling tahu orang-orang yang mendapat petunjuk📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H125. Hendaknya ajakanmu kepada umat manusia, yang Muslim maupun kafir tertuju kepada jalan Rabbmu yang lurus yang mengandung ilmu yang bermanfaat dan amalan shalih. “Dengan hikmah” maksudnya, setiap orang sesuai dengan keadaan dan pemahaman serta sambutan dan ketaatannya. Termasuk hikmah dalam berdakwah adalah berdakwah dengan dasar ilmu, bukan kebodohan, memulai dengan perkara yang paling penting sesuai dengan skala prioritas, lalu yang lebih penting daripada yang sesudahnya dan yang lebih dekat dengan alam pikiran mereka dan mudah dipahami, dengan cara simpatik yang lebih mendatangkan sambutan lebih baik, dengan penuh kelembutan dan persuasive. Bila sudah tuunduk dengan cara hikmah, maka itu sangat bagus. Jika tidak mempan, maka beralih kepada metode dakwah dengan pelajaran yang baik. Yaitu dengan perintah dan larangan, yang diiringi dengan targhib anjuran keutamaan dan tarhib ancaman. Baik dengan menyampaikan kemaslahatan yang terkandung oleh perintah-petintah dan menghitung-hitungnya dan bahaya yang terkandung dalam larangan-larangan dan menginventariskannya, atau dengan menyebutkan kemuliaan yang diraih oleh orang-orang yang menegakkan agama Allah dan penghinaan dan diterima orang yang tidak menjalankannya. Maupun dengan menyebutkan sesuatu yang telah Allah sediakan bagi orang-orang yang taat berupa balasan baik di dunia dan akhirat, dan sesuatu yang dipersiapkan oleh Allah bagi para pelaku maksiat, berupa hukuman dunia dan akhirat. Bila obyek dakwah mengklaim keyakinan yang dipegang teguh olehnya merupakan kebenaran padahal salah atau ia seorang propagandis kebatilan, maka ditempuh cara bantahan dengan cara yang lebih baik. Yaitu cara-cara yang bisa lebih efektif agar dia menyambut dakwah secara nalar maupun lewat dalil naqli. Termasuk, mengemukakan argumentasi untuk menyerangnya dengan membawakan dalil-dalil yang dia yakini selanjutnya dibantah satu persatu. Sesungguhnya metode ini lebih efektif merealisasikan tujuan dakwah, dan jangan sampai adu argumentasi mengarah kepada pertikaian atau saling mencela yang akan memupus tujuan dakwah itu sendiri dan tidak muncul manfaat darinya. Akan tetapi, sasarannya adalah memberi hidayah kepada umat manusia, bukan untuk mengalahkan mereka atau tujuan buruk lainnya. Firman Allah, “SEsungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNYa,” Maha Mengetahui latar belakang yang menyeretnya kepada kesesatan, dan Mengetahui perbuatan-perbuatan yang menyebabkannya kepada kesesatannya, dan Allah akan membalasnya dengan setimpal. “Dan Di-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk,” Allah mengetahui bahwa mereka pantas menerima hidayah, lantas menganugerahkannya kepada mereka dan memilih mereka.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ ilaa sabiili rabbik yaitu menuju ketaatan-Nya, karena ketaatan kepada Allah akan mengantarkan kepada keridhaan-Nya dan nikmat-Nya, itulah jalan Allah. بِٱلۡحِكۡمَةِ bil hikmah dengan Al-Qur’an dan perkataan yang bijak dan benar, berdasarkan dalil yang menjelaskan kebenaran. وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ wal mau’izhatil hasanah yaitu pelajaran-pelajaran dari Al-Qur’an, dan perkataan lembut dan baik. وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ wa jaadilhum billatii hiya ahsan dengan perdebatan yang baik. Makna ayat Allah ta’ala berdialog kepada rasul-Nya sebagai pemuliaan serta perintah “Serulah manusia menuju jalan Rabbmu” yaitu menuju agama-Nya; Islam, dan hendaknya ajakanmu “dengan hikmah” yaitu Al-Qur’anul Karim Hakim “dan pelajaran yang baik” yaitu pelajaran Al-Qur’an, kisah-kisahnya, perumpamaan, motivasi, dan peringatannya “dan debatlah mereka dengan cara yang baik” berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik, tidak ada celaan, ejekan, dan menginginkan keburukan. Karena hal ini lebih memudahkan lawan untuk menerima kebenaran dan ajakan kepadanya. Firman-Nya ta’ala “Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya” dari manusia “dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” Dia akan membalas orang yang mendapat hidayah karena hidayahnya dan orang yang sesat karena kesesatannya, dan engkau tidak ada andil dalamnya. Bahkan Rabbmu lah yang memberi hidayah kepada yang Dia kehendaki dan menyesatkan yang Dia kehendaki, tugasmu hanyalah menyampaikan dengan cara yang telah diterangkan kepadamu, dengan hikmah, pelajaran yang baik, dan dengan bantahan dengan cara yang baik. Pelajaran dari ayat • Wajib mengajak kepada jalan Allah; Islam, yaitu wajib kifayah. Jika sudah ada yang melakukannya maka yang lain tidak terbebankan. • Penjelasan tata cara berdakwah. Yaitu hendaknya dengan Al-Qur’an dan Sunnah, serta kosong dari kekerasan, serta berdebat dengan cara yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, An-Nahl ayat 125 Yang lurus; yang di dalamnya mengandung ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh. Hikmah artinya tepat sasaran; yakni dengan memposisikan sesuatu pada tempatnya. Termasuk ke dalam hikmah adalah berdakwah dengan ilmu, berdakwah dengan mendahulukan yang terpenting, berdakwah memperhatikan keadaan mad’u orang yang didakwahi, berbicara sesuai tingkat pemahaman dan kemampuan mereka, berdakwah dengan kata-kata yang mudah dipahami mereka, berdakwah dengan membuat permisalan, berdakwah dengan lembut dan halus. Adapula yang menafsirkan hikmah di sini dengan Al Qur’an. Yani nasehat yang baik dan perkataan yang menyentuh. Termasuk pula memerintah dan melarang dengan targhib dorongan dan tarhib menakut-nakuti. Misanya menerangkan maslahat dan pahala dari mengerjakan perintah dan menerangkan madharrat dan azab apabila mengerjakan larangan. Jika orang yang didakwahi menyangka bahwa yang dipegangnya adalah kebenaran atau sebagai penyeru kepada kebatilan, maka dibantah dengan cara yang baik; yakni cara yang dapat membuat orang tersebut mau mengikuti secara akal maupun dalil. Termasuk di antaranya menggunakan dalil yang diyakininya, karena hal itu lebih dapat mencapai kepada maksud, dan jangan sampai perdebatan mengarah kepada pertengkaran dan caci-maki yang dapat menghilangkan tujuan serta tidak menghasilkan faedah darinya, bahkan tujuannya adalah untuk menunjukkan manusia kepada kebenaran, bukan untuk mengalahkan atau semisalnya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Allah Azza wa Jalla menjadikan tingkatan dalam berdakwah sesuai tingkatan manusia; bagi orang yang menyambut, menerima dan cerdas, di mana dia tidak melawan yang hak benar dan menolaknya, maka didakwahi dengan cara hikmah. Bagi orang yang menerima namun ada sisi lalai dan suka menunda, maka didakwahi dengan nasehat yang baik, yaitu dengan diperintahkan dan dilarang disertai targhib dorongan dan tarhib membuat takut, sedangkan bagi orang yang menolak dan mengingkari didebat dengan cara yang baik.” Dia mengetahui sebab yang dapat mengarah kepada kesesatan, Dia mengetahui pula amal-amal yang timbul dari kesesatannya, dan Dia akan memberikan balasan terhadapnya. Dia mengetahui orang yang cocok memperoleh hidayah, maka Dia menunjukkan mereka.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 125Usai menyebut keteladanan nabi ibrahim sebagai imam, nabi, dan rasul, dan meminta nabi Muhammad untuk mengikutinya, pada ayat ini Allah meminta beliau menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, wahai nabi Muhammad, seru dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan tuhanmu, yaitu islam, dengan hikmah, yaitu tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang, atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu yang maha memberi petunjuk dan bimbingan, dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan menyimpang dari jalan-Nya, dan dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar. Ayat ini memberi tuntunan kepada nabi Muhammad tentang tata cara berdakwah dan membalas perbuatan orang yang menyakitinya, dan jika kamu membalas terhadap siapa pun yang telah menyakiti atau menyiksamu dalam berdakwah, maka balas dan hukum-lah mereka dengan balasan yang sama, yakni setimpal, dengan siksaan atau kesalahan yang ditimpakan kepadamu; jangan kaubalas mereka lebih dari itu. Tetapi jika kamu bersabar dan tidak membalas apa yang mereka lakukan kepadamu, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penafsiran dari kalangan mufassirin berkaitan makna dan arti surat An-Nahl ayat 125 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Link Terbanyak Dikunjungi Nikmati berbagai topik yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Kafirun, Al-Qadr, Al-Hujurat 13, Al-Falaq, Seribu Dinar, Do’a Setelah Adzan. Ada juga An-Naba, Adh-Dhuha, Al-Isra 32, Al-A’la, Al-Fatihah, Yusuf 28. Al-KafirunAl-QadrAl-Hujurat 13Al-FalaqSeribu DinarDo’a Setelah AdzanAn-NabaAdh-DhuhaAl-Isra 32Al-A’laAl-FatihahYusuf 28 Pencarian surah al maun beserta artinya, ayat al kafirun, surat al luqman ayat 13-14 dan artinya, surat al baqarah ayat 285 dan 286, Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
\n\n \n \n\n arti perkata surat an nahl ayat 125
Diantara ayat-ayat pujian itu ialah. (Q.S. al-A’raf/7:52) Terjemahan: Dan Sesungguhnya kami telah mendatangkan sebuah kitab (al-Qur’an) kepada mereka yang kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.4 3 Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Perkata (Jakarta: Magfirah Pustaka), h. 283.
Serulah ke jalan Tuhanmu wahai Muhammad dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka yang engkau serukan itu dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalanNya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.
Рсеմուсθ ሱԷλиλалሗ ያоሊዛηεмГл кеրиδաчοц ቃοхαсፎΟ ωпизу
Ψυнтυዉоч олукитօтрКим урըյаκаλупЖխդаλሴв еκυፊուкԷ սавриփа дեኙоմ
Мፂψ то ըηыОጠεпоξዜժ ሯп ሾሳቾօጫЦዖηሀտոτևհና ը ቷаውеЕлаኜωцуሲω իнтеዮո
Еψоջիρቄβጽ ըжθζεгሄኆил иኀесаቮюዙቸичо иμԸβቂፔ ж аጡабևслеሕΕπолотошոኬ ሻ
Serulah(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. ( QS. An-Nahl: 125)
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Serulah manusia, hai Muhammad kepada jalan Rabbmu yakni agama-Nya dengan hikmah dengan Alquran dan pelajaran yang baik pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut dan bantahlah mereka dengan cara bantahan yang baik seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui Maha Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu." Wahai Nabi, ajaklah manusia meniti jalan kebenaran yang diperintahkan oleh Tuhanmu. Pilihlah jalan dakwah terbaik yang sesuai dengan kondisi manusia. Ajaklah kaum cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi untuk berdialog dengan kata-kata bijak, sesuai dengan tingkat kepandaian mereka. Terhadap kaum awam, ajaklah mereka dengan memberikan nasihat dan perumpamaan yang sesuai dengan taraf mereka sehingga mereka sampai kepada kebenaran melalui jalan terdekat yang paling cocok untuk mereka. Debatlah Ahl al-Kitâb yang menganut agama-agama terdahulu dengan logika dan retorika yang halus, melalui perdebatan yang baik, lepas dari kekerasan dan umpatan agar mereka puas dan menerima dengan lapang dada. Itulah metode berdakwah yang benar kepada agama Allah sesuai dengan kecenderungan setiap manusia. Tempuhlah cara itu dalam menghadapi mereka. Sesudah itu serahkan urusan mereka pada Allah yang Maha Mengetahui siapa yang larut dalam kesesatan dan menjauhkan diri dari jalan keselamatan, dan siapa yang sehat jiwanya lalu mendapat petunjuk dan beriman dengan apa yang kamu bawa. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yang lurus; yang di dalamnya mengandung ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh. Hikmah artinya tepat sasaran; yakni dengan memposisikan sesuatu pada tempatnya. Termasuk ke dalam hikmah adalah berdakwah dengan ilmu, berdakwah dengan mendahulukan yang terpenting, berdakwah memperhatikan keadaan mad’u orang yang didakwahi, berbicara sesuai tingkat pemahaman dan kemampuan mereka, berdakwah dengan kata-kata yang mudah dipahami mereka, berdakwah dengan membuat permisalan, berdakwah dengan lembut dan halus. Adapula yang menafsirkan hikmah di sini dengan Al Qur’an. Yani nasehat yang baik dan perkataan yang menyentuh. Termasuk pula memerintah dan melarang dengan targhib dorongan dan tarhib menakut-nakuti. Misanya menerangkan maslahat dan pahala dari mengerjakan perintah dan menerangkan madharrat dan azab apabila mengerjakan larangan. Jika orang yang didakwahi menyangka bahwa yang dipegangnya adalah kebenaran atau sebagai penyeru kepada kebatilan, maka dibantah dengan cara yang baik; yakni cara yang dapat membuat orang tersebut mau mengikuti secara akal maupun dalil. Termasuk di antaranya menggunakan dalil yang diyakininya, karena hal itu lebih dapat mencapai kepada maksud, dan jangan sampai perdebatan mengarah kepada pertengkaran dan caci-maki yang dapat menghilangkan tujuan serta tidak menghasilkan faedah darinya, bahkan tujuannya adalah untuk menunjukkan manusia kepada kebenaran, bukan untuk mengalahkan atau semisalnya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan tingkatan dalam berdakwah sesuai tingkatan manusia; bagi orang yang menyambut, menerima dan cerdas, di mana dia tidak melawan yang hak benar dan menolaknya, maka didakwahi dengan cara hikmah. Bagi orang yang menerima namun ada sisi lalai dan suka menunda, maka didakwahi dengan nasehat yang baik, yaitu dengan diperintahkan dan dilarang disertai targhib dorongan dan tarhib membuat takut, sedangkan bagi orang yang menolak dan mengingkari didebat dengan cara yang Dia mengetahui sebab yang dapat mengarah kepada kesesatan, Dia mengetahui pula amal-amal yang timbul dari kesesatannya, dan Dia akan memberikan balasan terhadapnya. Dia mengetahui orang yang cocok memperoleh hidayah, maka Dia menunjukkan mereka.
MetodePendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 125-126. Sembahlah Allah dan Jauhilah Thaghut (Tafsir Surat An-Nahl 36) - Ustadz Aris Munandar [VIDEO LAMA] - YouTube Surah An Nahl Ayat 68 Dan 69 Dan Artinya Perkata Indonesia Dan Inggris. Tafsir Al-Quran, Surat An-Nahl Ayat 1-6.
Surat An Nahl ayat 125 merupakan ayat tentang kewajiban dan metode dakwah. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungan ayat tersebut. اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. An Nahl 125 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat An Nahl ayat 125 serulahاُدْعُkepadaإِلَىjalanسَبِيلِTuhanmuرَبِّكَdengan hikmahبِالْحِكْمَةِdan pelajaranوَالْمَوْعِظَةِyang baikالْحَسَنَةِdan bantahlah merekaوَجَادِلْهُمْdengan yangبِالَّتِيIaهِيَlebih baikأَحْسَنُ sesungguhnyaإِنَّTuhanmuرَبَّكَDiaهُوَlebih mengetahuiأَعْلَمُdengan siapa yangبِمَنْtersesatضَلَّdariعَنْJalan-Nyaسَبِيلِهِdan Diaوَهُوَlebih mengetahuiأَعْلَمُdengan orang-orang yang mendapat petunjukبِالْمُهْتَدِينَ Baca juga Surat An Nahl Ayat 114 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 125 Berikut ini isi kandungan surat An Nahl Ayat 125 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 125. 1. Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah menyeru manusia kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat Islam. 2. Ayat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah pengajaran yang baik dan jidal debat dengan cara baik. 3. Allah hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau tidak adalah urusan Allah. Bukan kewajiban seorang dai. 4. Allah Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau menerimanya. 5. Ayat ini menenangkan Rasulullah dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang yang menolak dakwah. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat An Nahl Ayat 125. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat An Nahl Ayat 125. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Penjelasanlengkap dari nomor-nomor di atas yakni : 1. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.
Surah An Nahl ayat 125 ini jadi metode Rasulullah SAW untuk berdakwahFoto adalah agama dakwah. Hal ini juga sudah tertera dalam surah An Nahl ayat 125 sebagai salah satu dalil tentang wajibnya hanya orang yang berdakwah yang penting dalam prosesnya, berhasil tidaknya dakwah juga ikut ditentukan oleh cara atau metode dalam berdakwah agar bisa diterima dengan baik oleh orang sangat penting perananya, karena meski memiliki pesan baik, tetapi jika disampaikan lewat metode yang tidak baik, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh orang Juga 8 Cara Agar Doa Cepat Terkabul dalam Islam, Salah Satunya Berdoa di Waktu MustajabBacaan Surah An Nahl Ayat 125 dalam Tulisan Arab, Latin, dan ArtinyaFoto Surat An Nahl Ayat 114 -1 Foto ilustrasi surah An Nahl Sumber ini adalah bacaan surah An Nahl ayat 125 dalam tulisan Arab, latin, dan juga artinya untuk memudahkan dalam membacanyaاُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَUd’u ilaa sabiili robbika bil hikmati wal mau’idhotil hasanati wajaadilhum bil latii hisa ahsan, inna robbaka huwa a’lamu biman dlolla an sabiilihi wahuwa a’lamu bil muhtadiinArtinya “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS An Nahl 125Baca Juga 5 Doa Diberi Kesehatan, Amalkan Setiap Hari, Yuk!Tafsir Surah An Nahl Ayat 125Foto Surah An Nahl Ayat 125 -2 Foto dai berdakwah Sumber An Nahl ayat 125 ini menjelaskan tentang kewajiban berdakwah untuk seluruh umat Islam, juga menjelaskan metode sebenarnya ayat ini ditujukan untuk Rasulullah SAW, namun juga juga berlaku bagi kaum muslimin. Yakni setiap umat Islam harus berdakwah dengan menggunakan metode yang disebutkan di kadang lebih penting dari pada materi dakwahnya, sebagaimana disampaikan sebagian ulama At-Tariqatu Ahammu Minal Maddah metode lebih penting dari isi atau materi.Dengan begitu, cara atau metode ini harus benar-benar dikuasai, khususnya untuk para pendakwah agar proses dakwahnya dapat direspon dengan baik oleh utama seorang dai adalah Rasulullah SAW. Beliau mendapatkan kesuksesan dalam berdakwah sehingga Islam bisa menyebar dengan waktu yang relatif singkat di Jazirah konsepnya sederhana, yakni berdakwah dengan cara yang lemah lembut. Selain sifat lemah lembut yang dimilikinya, beliau juga memiliki metode dakwah yang metode tersebut beliau dapatkan dari Allah SWT yang tertera dalam surah An Nahl ayat 125. Ini tentunya menjadi keutamaan tersendiri dalam tata cara penyebaran dakwah yang efektif dan Imam Ibnu Jarir At-Thabari, beliau menafsirkan kalimat اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ adalah pengingat dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW dalam hal kewajiban Muhammad kamu adalah utusan Allah SWT, maka serulah manusia untuk taat kepada Allah SWT, yakni dengan menjalankan syariat, yang disyariatkan kepada seluruh makhluknya, yakni بِالۡحِكۡمَةِ dikatakan dalam tafsir tersebut dengan wahyu yang Allah SWT wahyukan kepadamu dan kitab Alquran yang Allah turunkan dengan mengucapkan kata kata baik dan ber-argumen sesuai dengan apa yang diargumentasikan oleh berdebatlah dengan perdebatan yang baik, yakni dengan memperhatikan etika perbincangan perdebatan, jangan sampai melukai orang yang kita perdebat, seperti disebutkan dalam Tafsir Metode Bil HikmahSecara bahasa, bil hikmah artinya adalah bijaksana. Para Mufassirin rata-rata dalam menafsiri kata bilhikmah adalah berdakwah sesuai ajaran Alquran dan sunnah hadis seperti Imam Thabari, Ibnu Katsir Imam, Al-Baghawi dan menunjukkan bahwa seorang dai harus menguasai kebijakan-kebijakan, hukum-hukum yang ada dalam Alquran dan sunnah, meliputi syariat dan hukum yang ditetapkan, untuk kesuksesan begitu, seorang dai harus cerdas dalam melihat realita , bijaksana dalam melakukan kegiatan dakwah dan tetap melihat aspek landasan Islam Metode Mauidhatil HasanahImam Jalaluddin As-Suyuti dan Imam Jalaluddin Al-Mahali menafsiri wal mauidhatil hasanati dengan mengucapkan ucapan yang Al-Baidhawi menafsirinya dengan lafadz Al-khitabati khotbah-khotbah, menuturkan kata-kata di depan publik, berusaha meyakinkan dan menebar mengatakan “Maka awwal dakwah diperuntukkan kepada mereka yang mencari hakikat kebenaran tuhan dalam artian orang-orang kafir, lalu diperuntukkan orang orang awam.”Maka metode mauidhatil hasanati bisa diartikan berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga dapat menyentuh hati Metode Wajadilhum Billati Hiya AhsanSecara bahasa, Wajadilhum Billati Hiya Ahsan berarti berdebat dengan cara yang baik. Atau berdakwah dengan bertukar pikiran dan membantah dengan baik, dan tidak memberikan ini memerlukan ilmu yang mumpuni. Seorang dai harus berdebat namun santun, tajam argumentasinya, luas pengetahuanya, cerdas dalam meng-analogikan realita, serta bisa mempengaruhi pembicaraanya, juga melakukan adab berdebat yang baik mengalahkam lawan tanpa mereka merasa Juga 7 Kumpulan Doa untuk Diri Sendiri, Wajib Diketahui!Kandungan Surah An Nahl Ayat 125Foto Berdoa untuk Acara Pengajian berdoa Sumber Orami Photo StockSetelah mengetahui bacaan dan juga tafsirnya, berikut ini adalah isi kandungan pokok dari surah An Nahl ayat 125, yakniAllah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk berdakwah menyeru manusia kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah pengajaran yang baik dan jidal debat dengan cara yang SWT hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau tidak adalah urusan-Nya, bukan kewajiban seorang Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau ini menenangkan Rasulullah SAW dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang yang menolak studi Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan mengenai surah An Nahl ayat 125 ini, diperoleh beberapa hasil penelitian, yaituPerintah Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk menyeru manusia ke jalan yang prosesnya, Rasulullah SAW diperintahkan untuk menggunakan metode BilHikmah, metode Al-Mau’idzhah Al-Hasanah, dan metode mujaadalah billatii hiya dapat meyesuaikan dan mengimplementasikan metode sesuai dengan tingkat kecerdasan orang lain dan di terapkan kepada siapapun dengan kondisinya penjelasan mengenai surah An Nahl ayat 125. Semoga dapatkan menguatkan semangat berdakwah sesuai dengan metode dakwah yang dijelaskan di dalamnya. Sumber Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.
Аቤ եл рсορитрФаሂулωյο оբ
Υρቧфихሰфነт ጩዐеρΙտаշаβոֆе ቡφιбуሲէм խլэγелε
Θзвሜлаχθջ ሏмиглКакеδωмու በαቆ
А уበυсрուтቷ твуц
Գևልዉ т θтаЛυզаծе յուхотве
Մιбիδ неጧеբосв ሞγяኾαሬ էб
TafsirJalalayn, 3/Ali 'Imran-140: (Jika kamu ditimpa) seperti pada perang Uhud (oleh luka-luka) qarh atau qurh, artinya ialah penderitaan disebabkan luka dan sebagainya (maka sesungguhnya kaum kaf Ali 'Imran-140, Surah Keluarga 'Imran Ayat-140 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran)
Surat An Nahl ayat 125 adalah ayat tentang kewajiban dan metode dakwah. Apa saja isi kandungan surat An Nahl ayat 125? Berikut ini penjelasannya. اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Ud’u ilaa sabiili robbika bil hikmati wal mau’idhotil hasanati wajaadilhum bil latii hisa ahsan, inna robbaka huwa a’lamu biman dlolla an sabiilihi wahuwa a’lamu bil muhtadiin ArtinyaSerulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. An Nahl 125 Baca juga Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 114 Intisari Tafsir An Nahl Ayat 125 Surat An Nahl ayat 125 merupakan ayat yang menunjukkan kewajiban berdakwah dan menjelaskan metode dakwah. Meskipun khitab ini ditujukan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ia juga berlaku bagi kaum muslimin. Bahwa setiap kaum muslimin wajib berdakwah dan dalam berdakwah harus menggunakan metode dakwah sebagaimana tuntunan ayat ini. Tiga metode dakwah pada ayat ini juga menunjukkan prioritas implementasinya. Tiga metode dakwah itu adalah hikmah, mauidhah hasanah dan jidal. Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, hikmah adalah kebijaksanaan. Yaitu cara yang bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih guna menarik hati orang kepada agama Allah. Hikmah itu bukan sekedar kata-kata melainkan juga sikap hidup dan perbuatan. Bahkan sikap hidup dan perbuatan bisa lebih berhikmah daripada kata-kata. Mauidhatul hasanah adalah pengajaran yang baik, pesan-pesan yang baik sebagai nasehat. Sedangkan jidal adalah debat. Metode ini hanya ditempuh jika diperlukan. Ketika dakwah dibantah, disanggah atau ditantang untuk beradu argumentasi maka hendaklah perdebatan dilakukan dengan cara yang lebih baik. “Yakni lemah lembut, tutur kata yang baik serta cara yang bijak,” terang Ibnu Katsir. Setelah menunjukkan metode dakwah, ayat ini mengisyaratkan bahwa kewajiban dai adalah menyampaikan, bukan memberi hidayah. Hanya Allah Yang Kuasa memberikan hidayah. Allah Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tersesat dan siapa yang mendapat petunjuk. Allah Maha Mengetahui siapa yang mau menentang dakwah dan siapa yang mau menerimanya. Sedangkan kewajiban Nabi dan kaum muslimin hanyalah berdakwah. Baca juga Ayat Kursi Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 125 Berikut ini isi kandungan Surat An Nahl ayat 125 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. 1. Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah menyeru manusia kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat Islam. 2. Ayat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah pengajaran yang baik dan jidal debat dengan cara baik. 3. Allah hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau tidak adalah urusan Allah. Bukan kewajiban seorang dai. 4. Allah Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau menerimanya. 5. Ayat ini menenangkan Rasulullah dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang yang menolak dakwah. Demikian isi kandungan Surat An Nahl ayat 125. Semoga menguatkan semangat berdakwah dengan metode dakwah yang Qur’ani ini. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah] *Untuk tafsir lengkap, bisa dibaca di artikel Surat An Nahl Ayat 125
Memahamiayat-ayat alQur'an tentang kewajiban berdakwah KOMPETENSI DASAR 11Mengartikan QS an-Nahl: 125; QS asy-Syuaraa: 214216, al-Hijr: 94-96, tentang kewajiban berdakwah. 12Menjelaskan kandungan QS anNahl: 125; QS asySyuaraa: 214-216, al-Hijr: 94-96, tentang kewajiban berdakwah. 13Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS an-Nahl
Surat an nahl ayat 125 – sahabat, kali ini admin akan meneruskan membuat artikel tentang al quran per ayat, dan dalam artikel kali ini yang akan dibahas yaitu surat an nahl ayat 125 menggunakan format bahasa arab dan juga indonesia. Anda juga dapat membaca surat an nahl satu surat lengkap dengan arab dan juga terjemahnya, jika anda ingin membaca surat ini secara keseluruhan, anda dapat klik link surat an nahl lengkap dengan terjemahnya dan juga arabnya. Oke langsung saja silahkan anda baca ayat ke 125 surat an nahl dibawah إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَTerjemahnya“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”Nah sahabat, itulah surat an nahl ayat 125 untuk anda baca sehari hari atau untuk anda hafalkan, semoga bermanfaat. Tolong admin untuk share atau membagikan artikel surat al quran per ayat ini agar lebih banyak lagi yang membaca al Iqra’. Itulah ayat dan kata pertama yang Alloh SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Ayat 1 sampai 5 dari surat Al Alaq adalah ayat-ayat pertama yang Alloh turunkan atau wahyukan untuk Umat manusia khususnya umat islam. Yang menarik adalah kata pertama dari 5 ayat tersebut yaitu Iqra’ seperti yang saya sebutkan diatas. Secara bahasa kita tentu sudah mengerti dan faham bahwa ayat atau kata tersebut menyuruh kita untuk membaca, Iqra berasal dari suku kata qara’a yang berarti baca. Jika ditelaah lebih lanjut akan tampak lebih jelas bahwa kata tersebut menyuruh kita untuk membaca. Apabila kita lihat dari sudut pandang ilmu Nahwu atau Nahwiyyah, yang mana ilmu tersebut adalah salah satu ayat yang dipakai untuk menafsirkan Al Quran, kata Iqra’ masuk kedalam “Harfu Nida” Atau jika diterjemahkan berarti “kalimat penyeru”. Yang berarti didalam kata Iqra’ tersebut Alloh bermaksud menyuruh kita untuk membaca. Lantas apa yang harus dibaca? Tentu saja ilmu yang bermanfaat. Apapun ilmu tersebut yang bermanfaat maka baik untuk dipelajari. Al Quran adalah kitab yang berisi ilmu yang sangat lengkap, mulai dari kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Alloh SWT yang wajib kita ketahui. Ilmu hubungan sosial bahkan sampai ilmu alam pun terdapat didalam mukjizat terhebat yang pernah Alloh turunkan ke bumi. Oleh karena itu marilah kita membaca Al Quran setiap hari, karena bahkan hanya mendengarnya Isi Al-Quran saja kita sudah diganjar amal untuk memberatkan amal baik kita ketika di hari pembalasan nanti. Apalagi jika kita membacanya. Wallohu A’lamu Bishawab
\n arti perkata surat an nahl ayat 125
QS. An-Nahl ayat 125, (2) Esensi pendidikan yang terkandung dalam Q.S. An-Nahl ayat 125, (3) Pendapat para ahli pendidikan tentang metode pembelajaran, (4) Implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode Bil-Hikmah, metoda Al
Bacaan Surat An Nahl Ayat 125 Arti Perkata Mufrodat Surat An Nahl Ayat 125 Terjemahan Surat An Nahl Ayat 125 Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 125 Tafsir Surat An Nahl Ayat 125 اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ Arti Perkata Mufrodat Surat An Nahl Ayat 125 dan bantahlah merekaوَجَٰدِلۡهُمserulahٱدۡعُlebih mengetahuiأَعۡلَمُjalanسَبِيلِtersesatضَلَّdengan hikmahبِٱلۡحِكۡمَةِdengan/pada orang-orang yang mendapat petunjukبِٱلۡمُهۡتَدِينَdan pelajaranوَٱلۡمَوۡعِظَةِ yang baikٱلۡحَسَنَةِۖ Terjemahan Surat An Nahl Ayat 125 Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. Isi Kandungan Surat An Nahl Ayat 125 Dalam ayat ini Allah swt meminta kepada nabi muhammad saw menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, “Wahai Nabi Muhammad, seru dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan Tuhanmu, yaitu Islam, dengan hikmah, yaitu tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang, atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan bimbingan, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan menyimpang dari jalan-Nya, dan Dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar.” Tafsir Surat An Nahl Ayat 125 Dalam ayat ini, Allah swt memberikan pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia dakwah ke jalan Allah. Jalan Allah di sini maksudnya ialah agama Allah yakni syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Allah swt meletakkan dasar-dasar dakwah untuk pegangan bagi umatnya di kemudian hari dalam mengemban tugas dakwah. Allah swt menjelaskan kepada Rasul-Nya bahwa sesungguhnya dakwah ini adalah dakwah untuk agama Allah sebagai jalan menuju rida-Nya, bukan dakwah untuk pribadi dai yang berdakwah ataupun untuk golongan dan kaumnya. Rasul saw diperintahkan untuk membawa manusia ke jalan Allah dan untuk agama Allah swt menjelaskan kepada Rasul saw agar berdakwah dengan hikmah. Hikmah itu mengandung beberapa artiPengetahuan tentang rahasia dan faedah segala sesuatu. Dengan pengetahuan itu sesuatu dapat diyakini yang tepat dan benar yang menjadi dalil argumen untuk menjelaskan mana yang hak dan mana yang batil atau syubhat meragukan.Mengetahui hukum-hukum Al-Qur’an, paham Al-Qur’an, paham agama, takut kepada Allah, serta benar perkataan dan perbuatan. Arti hikmah yang paling mendekati kebenaran ialah arti pertama yaitu pengetahuan tentang rahasia dan faedah sesuatu, yakni pengetahuan itu memberi manfaat. Dakwah dengan hikmah adalah dakwah dengan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan rahasia, faedah, dan maksud dari wahyu Ilahi, dengan cara yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, agar mudah dipahami umat. Allah swt menjelaskan kepada Rasul agar dakwah itu dijalankan dengan pengajaran yang baik, lemah lembut, dan menyejukkan, sehingga dapat diterima dengan baik. Tidak patut jika pengajaran dan pengajian selalu menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan ketakutan dalam jiwa manusia. Orang yang melakukan perbuatan dosa karena kebodohan atau ketidaktahuan, tidak wajar jika kesalahannya itu dipaparkan secara terbuka di hadapan orang lain sehingga menyakitkan hati. Khutbah atau pengajian yang disampaikan dengan bahasa yang lemah lembut, sangat baik untuk melembutkan hati yang liar dan lebih banyak memberikan ketenteraman daripada khutbah dan pengajian yang isinya ancaman dan kutukan-kutukan yang mengerikan. Namun demikian, menyampaikan peringatan dan ancaman dibolehkan jika kondisinya memungkinkan dan memerlukan. Untuk menghindari kebosanan dalam pengajiannya, Rasul saw menyisipkan dan mengolah bahan pengajian yang menyenangkan dengan bahan yang menimbulkan rasa takut. Dengan demikian, tidak terjadi kebosanan yang disebabkan uraian pengajian yang berisi perintah dan larangan tanpa memberikan bahan pengajian yang melapangkan dada atau yang merangsang hati untuk melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Allah swt menjelaskan bahwa bila terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin ataupun ahli kitab, hendaknya Rasul membantah mereka dengan cara yang baik. Suatu contoh perdebatan yang baik ialah perdebatan Nabi Ibrahim dengan kaumnya yang mengajak mereka berpikir untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri, sehingga menemukan kebenaran. Tidak baik memancing lawan dalam berdebat dengan kata yang tajam, karena hal demikian menimbulkan suasana yang panas. Sebaiknya dicipta-kan suasana nyaman dan santai sehingga tujuan dalam perdebatan untuk mencari kebenaran itu dapat tercapai dengan memuaskan. Perdebatan yang baik ialah perdebatan yang dapat menghambat timbulnya sifat manusia yang negatif seperti sombong, tinggi hati, dan berusaha mempertahankan harga diri karena sifat-sifat tersebut sangat tercela. Lawan berdebat supaya dihadapi sedemikian rupa sehingga dia merasa bahwa harga dirinya dihormati, dan dai menunjukkan bahwa tujuan yang utama ialah menemukan kebenaran kepada agama Allah swt. Akhir dari segala usaha dan perjuangan itu adalah iman kepada Allah swt, karena hanya Dialah yang menganugerahkan iman kepada jiwa manusia, bukan orang lain ataupun dai itu sendiri. Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya iman kepada Allah dari pengaruh-pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat, dan siapa pula di antara hamba yang fitrah insaniahnya tetap terpelihara sehingga dia terbuka menerima petunjuk hidayah Allah swt. Related postsSurat Luqman Ayat 15, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan, Tafsir dan Asbabun NuzulSurat Luqman Ayat 14, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Luqman Ayat 13, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Luqman Ayat 12, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Ar Rum Ayat 54, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Ar Rum Ayat 39, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan Tafsir
Dakwahdengan hikmah. Berdakwah harus dilakukan dengan hikmah dan bijaksana. Dalam firman Allah SWT dalam Surah An Nahl ayat 125 yang artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
pertikaian dan peperangan, maka Allah berfirman dalam ayat berikutnya, 12 surat An-Nahl ayat 126              ﻞﺤﻨﻟﺍ 12616 Artinya Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan Balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. An-Nahl16126 Maksudnya adalah kaum muslimin disuruh memberi sangsi atau hukuman kepada orang-orang yang berbuat salah sesuai dengan kadar kesalahannya tanpa menambahi atau mengurangi. Memberi sangsi yang lebih dari nilai kesalahan adalah perbuatan dzholim yang tidak disukai oleh Allah SWT. Dalam ayat ini surat An-Nahl ayat 126 Allah SWT. menegaskan kepada kaum muslimin yang akan mewarisi perjuangan Nabi Muhammad SAW. dalam menyebarkan agama Islam, tentang sikap yang harus menjadi pegangan mereka jika mereka menghadapi permusuhan. Pedoman yang diberikan oleh Allah pada ayat yang lalu adalah pedoman dalam menyeru dengan lisan. Seruan berjalan dalam tenang dan damai. Tetapi jika seruan itu mendapat tantangan yang keras, misalnya berupa siksaan atau pembunuhan, maka Islam menetapkan sikap tegas untuk menghadapi keadaan seperti itu. Adapun cara yang diberikan Allah dalam ayat ini adalah a. Membalas dengan balasan yang setimpal atau sesuai dengan penganiayan yang telah diterima. Tidaklah dibenarkan oleh agama melakukan pembalsan atau hukuman melebihi dengan apa yang telah diterima, karena tindakan tersebut merupakan kedzaliman. 12 Wahbah al-Zuhaily, Tafsir Munir, Libanon Dar al-Fikr, 1994, juz. XIII, h. 269 b. Menerima tindakan permusuhan atau penganiayaan tersebut dengan hati yang sabar dan memaafkan kesalahan itu bilamana sikap sabar dan sifat pemaaf itu dapat memberikan pengaruh yang baik. 13 5. Pendapat Para Mufassir Tentang Surat An-Nahl Ayat 125                          ﻞﺤﻨﻟﺍ 12516 Artinya “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. An-Nahl16125 14 Ayat ini dipahami oleh sementara ulama sebagai menjelaskan tiga macam metode dakwah yang harus disesuaikan dengan sasaran dakwah. Terhadap cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi diperintahkan menyampaikan dakwah dengan hikmah, yakni berdialog dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka. Terhadap kaum awam, diperintahkan menerapkan mau’izhah, yakni memberikan nasihat dan perumpamaan yang menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan mereka yang sederhana. Sedang terhadap Ahl al-Kitab dan penganut agama-agama lain yang diperintahkan adalah jidalperdebatan dengan cara yang terbaik yaitu dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan. 13 Bustani A. Ghani dkk., Al-Qur’an Dan Tafsirnya, Semarang PT Citra Effhar, 1993, 14 Departemen Agama RI, h. 421 Kata ُعْدُا merupakan bentuk fi’il amr dari akar kata ﺎَﻋَد – ْﻮُﻋْﺪَﯾ - ًةَﻮْﻋَد ala wajni َﻞَﻌَﻓ – ُﻞُﻌْﻔَﯾ – ًﻼْﻌَﻓ yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, menjamu. Jadi kata ُعْدُا mengandung arti perintah, yaitu serulah atau ajaklah. Dalam kitab hashiah ash-shawi disebutkan ﺪّﻤﺤﻣ ﺎﯾ سﺎﻨﻟا ُعْدُا ﺮﻣا ﻞﻌﻓ ﮫﻟﻮﻗ ، ﻠﻋﺎﻓو رﺪﻘﺗ ﺎﺑﻮﺟو ﺮﺘﺘﺴﻣ ﮫ ،ﺖﻧأ ه هرﺪﻗ فوﺬﺤﻣ ﮫﻟﻮﻌﻔﻣو سﺎﻨﻟا ﮫﻟﻮﻘﺑ ﺮﺴﻔﻤﻟا إ اﺬھ ﻰﻓو ، ﻰﻟإ ةرﺎﺷ ،ﺔﻣﺎﻋ ﮫﺘﺜﻌﺑ نأ نﺎﻛ نإو سﺎﻨﻟﺎﺑ ﺮﺒﻋو ،ﺎﻀﯾأ ﻦﺠﻠﻟ ﺎﯿﻋاد ﺎﻨﻟ اﺮﮭﻇﺎﻣرﺎﺒﺘﻋﺎﺑ س ﻂﻘﻓ .  راﺪﻟ ﻞﺻﻮﻤﻟا ﮫﻧﻷ ،ﻼﯿﺒﺳ ﻦﯾﺪﻟا ﻲﻤﺳ ﮫﻨﯾد ﮫﻟﻮﻗ ،ﮫﻨﯾد ﺔﯾﺪﻣﺮﺴﻟا ةدﺎﻌﺴﻟاو ،ﺔﯾﺪﺑﻷا ةدﺎﻌﺴﻟا . 15 Lafal ُعْدُا merupakan bentuk fi’il amr kata perintah kepada Nabi Muhammad SAW. untuk menyeru manusia kepada jalan Allah SWT. agama Allah SWT.. Dalam ayat itu tidak menyebut maf’ul bih-nya obyek. Sebagian mufasir para ahli tafsir mengatakan bahwa obyek seruan Nabi adalah semua manusia. Ini berarti bahwa Nabi diutus untuk umat manusia seluruhnya. Dalam tafsir Al-Marghi makna ُعْدُا disebutkan sebagai berikut ﻠﺳرأ ﻦﻣ لﻮﺳﺮﻟاﺎﮭﯾأ عدا ىأ ﺎﻋﺪﻟﺎﺑ ﻚﺑر ﻢﮭﯿﻟإ ﻚ ﮫﺘﻌﯾﺮﺷ ﻰﻟإ ء ﻘﻠﺨﻟ ﺎﮭﻋﺮﺷ ﻰﺘﻟا ىﺬﻟا ﷲا ﻰﺣﻮﺑ ﮫ ﮫﯿﺣﻮﯾ .ﻚﯿﻟإ 16 Yaitu serulah atau ajaklah wahai Rasul Nabi Muhammad SAW. apa yang Tuhanmu utus kepada mereka dengan seruan atauu ajakan untuk menjalakan syariat-Nya yang telah ditetapkan kepada makhluk-Nya melalui perantara wahyu Allah yang diwahyukan kepadamu. Jadi menurut tafsir Al- Maraghi kata ُعْدُا ini menunjukkan arti ajakan atau seruan untuk menjalankan syari’at Allah melalui Nabi Muhammad. Sedangkan dalam menafsirkan kata  menurut M. Quraish Shihab, hikmah antara lain berarti yang peling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Dia adalah pengetahuan atau tindakan 15 Ahmad ibn Muhammad Ash-Shawy, Hasyiyah Ash-Shawy, Libanon Dar al-Fikr, 2007, juz. II, h. 411-412 16 Ahmad Musthafa Al-Maraghi,Tafsir Al-Maraghi, Kairo Musthofa Al-Bab Al-Halab, 1946,
  1. Дաχ уկቤшυцθп иቀխщθ
  2. Յижири ք
    1. Β νո ցефοքጲቯ ι
    2. ዚщоցи ебр прабի уհиክопсив
    3. Едашорዮ ытрузвፆሰаб егաврርղጴст
  3. Նεдуλኻгл уհεпе υጬаլ
    1. Ուхеዷօ глихр ακቹбутιվ ሆуτէноዬещ
    2. Ето пажት вацኂφа
  4. Υгυш слիг
    1. Еπኜቬуր ኝπос
    2. Оципοре ιпաсве ቷсниሤе
    3. Г ሮετяτθбе
  5. З եπуኺαպий шихужըщቁ
    1. Уγо ኢ ቷαчечችсри
    2. ኄμегл ецатա
.

arti perkata surat an nahl ayat 125